Oleh : Nadya Bilqis (1504103010069)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya Nadya Bilqis dari kelompok AJ-048 desa Ranto Panyang akan menceritakan tentangan pengalaman saya saat melakukan program penunjang saya yaitu “Sosialisasi Sampah Organik dan Anorganik”. Program ini dilaksanakan pada hari Minggu (20/1/2019) di kantor desa yang diikuti oleh anak-anak SD dan SMP desa Ranto Panyang. Anak-anak desa Ranto Panyang memiliki kaingintahuan yang tinggi, akan tetapi sangat disayangkan anak-anak masih banyak yang kurang mengerti cara membedakan sampah organik dan anorganik.
Gambar 1.1 Saat sosialisasi sampah organik dan anorganik sedari dini
Program ini dilakukan agar anak-anak desa Ranto Panyang sedari dini dapat memilah sampah dan mengurangi penggunaan sampah anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat membusuk atau membutuhkan bahan lain untuk mengolahnya, contohnya botol-botol, plastik, kaleng, kaca dan lainnya. Sedangkan sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk atau dapat terurai dengan sendirinya, contohnya daging, sayuran, buah, daun kering, ranting pohon dan kotoran hewan. Saat dilakukannya sosialisasi saya menunjukkan berupa video yang menarik dapat mudah dipahami oleh anak-anak. Saat melihat video tentang perbedaan sampah organik dan anorganik serta bahaya yang ditimbulkan apabila terlalu banyak digunakan anak-anak desa Ranto Panyang mulai memilah sampah dengan benar dan mengurangi penggunaan sampah anorganik.