Monthly Archives: Februari 2019

SOSIALISASI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK KEPADA ANAK-ANAK SEDARI DINI

Oleh : Nadya Bilqis (1504103010069)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya Nadya Bilqis dari kelompok AJ-048 desa Ranto Panyang  akan menceritakan tentangan pengalaman saya saat melakukan program penunjang saya yaitu “Sosialisasi Sampah Organik dan Anorganik”. Program ini dilaksanakan pada hari Minggu (20/1/2019) di kantor desa yang diikuti oleh anak-anak SD dan SMP desa Ranto Panyang. Anak-anak desa Ranto Panyang memiliki kaingintahuan yang tinggi, akan tetapi sangat disayangkan anak-anak masih banyak yang kurang mengerti cara membedakan sampah organik dan anorganik.

IMG-20190215-WA0011

Gambar 1.1  Saat sosialisasi sampah organik dan anorganik sedari dini

 

Program ini dilakukan agar anak-anak desa Ranto Panyang sedari dini dapat memilah sampah dan mengurangi penggunaan sampah anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat membusuk atau membutuhkan bahan lain untuk mengolahnya, contohnya botol-botol, plastik, kaleng, kaca dan lainnya. Sedangkan sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk atau dapat terurai dengan sendirinya, contohnya daging, sayuran, buah, daun kering, ranting pohon dan kotoran hewan. Saat dilakukannya sosialisasi saya menunjukkan berupa video yang menarik dapat mudah dipahami oleh anak-anak. Saat melihat video tentang perbedaan sampah organik dan anorganik serta bahaya yang ditimbulkan apabila terlalu banyak digunakan anak-anak desa Ranto Panyang mulai memilah sampah dengan benar dan mengurangi penggunaan sampah anorganik.

Cerita Kita

Assalamualaikum Wr.Wb

Perkenalkan nama saya Raihan Maulidia, mahasiswi KKN unsyiah priode 16, saya merupakan bagian dari kelompok AJ048 yang ditempatkan di desa Ranto panyang kec krueng sabee kab aceh jaya. Nah, pada kesempatan ini saya akan menceritakan pengalaman selama menjalani program dan tinggal di daerah orang yang menurut saya ini sangat asing namun berkesan. Baik, ada banyak program  yang harus saya dan teman teman sekelompok jalani didesa ini, ada program individu sesuai bidang, program penunjang, program kelompok dan program bermitra.

Pertama, saya akan menceritakan kembali program yang saya jalani yaitu program utama sesuai bidang, berhubung saya berasal dari jurusan agroteknologi fakultas pertanian, tentulah objek saya tidak jauhjauh dari seputar tanaman, saya memiih program dengan judul “Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Penanaman Sayuran” dibalik program yang saya pilih tentulah ada alasan dan tujuan. Nah, adapun tujuan saya memilih program ini adalah pada saat survey desa yang dilakukan pada tanggal 30 Desember 2018 saya melihat masih banyak lahan terbuka namun tidak produktif, dalam arti kata lahan tersedia namun tidak di manfaatkan. Target saya dalam pelaksanaan program adalah Masyarakat dari berbagai kalangan usia. Harapan saya kedepannya dengan adanya program ini adalah munculnya minat masyarakat untuk memanfaatkan lahan bahkan bisa menjadikan budidaya sayuran sebagai salah satu mata pencarian yang nantinya akan meningkatkan penghasilan masyarakat, mengingat bahwa saya mendapatkan informasi dari salah satu aparatur desa dan dari data kartu keluarga hampir 80% masyarakat disini merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah.

 

WhatsApp Image 2019-02-21 at 14.24.18

 

 

Program saya dilaksanakan pada tanggal 11 Januari dan antusias masyarakat cukup baik. Hanya saja, ada masalah seperti banyak rumah warga yang tidak ada pagar rumah, sehingga benih yang ditanam dimakan oleh ayam, kambing bahkan lembu. Namun, beberapa warga hanya meminta benihnya saja, nanti akan di tanam saat pembatas sudah dipasang. Selain menanam di tanah, ada juga yang menanam secara vertikultur .saya rasa ini cukup menarik dan dapat dijadikan solusi dari permasalahan diatas.